Khayal-Ku
By : Nurul Wasilah
(11-03-2013)
Sendiri
didalam khayalku
Terlintas
baying wajahmu
Menari-nari
dalam ingatan
Lenggok
kiri lenggok kanan
Ingin
rasanya mengajakmu bercengkrama
Namun
engkau malah tertawa
Mengantarku
pada satu masa
Masa
yang kita lewati bersama
Disana
kita duduk berdua
Bercanda
tawa dan bertukar cerita
Indahnya
masa itu…
Takkan pernah ku lupa
Tersadar
dalam khayalku
Ku
ingat dirimu .. Ku kenang masaku
Mungkin
karna aku merindu
Berharap
akan hadirmu
Hampir
saja aku lupa
Bahwa
engkau telah tiada
Dan
kini hanya kenangan yang tersisa
Yang
tak akan pernah sirna
Karna
ternyata di hati ini .. engkau selalu ada
Kesendirianku
By : Nurul Wasilah
Aku datang tanpa permisi
Juga pergi tanpa pamit
Bagai angina dengan
hembusan tanpa arti
Dan sebelum aku bertepi
Merebahkan sayap yang
hendak patah karna luka yang tak disadari
Akhirnya kudapati
ungkapan hati yang tersakiti
Diri ini tak pernah tahu
Dimana harus ku berlabuh
Hempaskan lelah yang
tiada tara
Malah semakin sulit ku
mengerti
Apa sebenarnya keinginan
hati
Meski disini aku
kesepian tanpa kawan
Sendiri tiada arti
Tiada tempat tuk bertepi
Tapi kini ku percaya
akan naluri
Bahwa diluar sana masih
ada yang mengerti
Apa arti janji
Untuk apa air mata
membasahi pipi
Bagaimana pelukan yang
berarti
Dan seperti apa wajah
yang berseri
Aku Kamu Dia dan MEREKA
Disaat terpaan rasa mengusik ketenangan
Sejenak mata ini ku pejamkan
Namun taka da sedikitpun bayangan
Atas segala keresahan
Aku kamu dia dan mereka
Sebenarnya kita siapa ????
Aku dan kamu merasa sama
dia merasa aku dan dia juga sama
Saat dia berkata-kata , aku luluh karnanya
Namun aku tahu kamu tak suka
Saat ku coba tenangkanmu atas kecewa
Dia seolah terluka tak bahagia
Hingga akhirnya mereka ada
Lalu…. Siapa mereka ?
Dating tanpa permisi pergi tanpa kata
Sesak terasa.. sakit di dada
Hadirnya selalu mengundang Tanya
Tanpa ada jawabnya
By :
Nurul Wasilah (11
Mei 2015 )
BAYANGANMU
Dikala mata ini
terpejam
Terlintas bayang
wajahmu
Dengan seuntai senyum
kerinduan
Akupun tak berani
melepas bayanganmu
Walaupun itu hanya
sekejap
Terlalu berdosa
jikalau diri ini melupakanmu sejenak
Hanya karna satu hal
tak berarti
Yang sempat mengusik
hati
Ku harap perpisahan
itu tak pernah ada
Dikala kita menjalani
kebersamaan yang sederhana
Seperti sederhananya
isyarat yang disampaikan awan kepada langit
Yang kemudian
menjadikannya hujan
Namun kesederhanaan
itu mampu menghadirkan kebahagiaan
Seperti halnya
kebersamaan kita
Isyarat yang
disampaikan mata kepada hati
Mampu menjadikannya
ketulusan
Untuk saling
menyayangi dan mengerti
Saat ini, esok bahkan
selamanya
RoeL’13
Akhir
Perjuangan IBu
Pagi itu…
Dikala sang mentari pancarkan senyuman
Sinar-nya hangatkan kesunyian jiwa
Tetesan embun pagi menjadi saksi bisu
Atas ketulusan pengorbanannya
IBU…..
Dentang nafasmu tak pernah henti Menyeruak hari
hingga senja
Tak ada lelah menggores di wajahmu
Tak ada kesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk kami
Hingga saat sang cakrawala tenggelam
Ditelan bintik-bintik kegelapan malam
Semangatmu masih tetap membara
Malam itu ……….
Dikala sang purnama menerangi gelapnya malam
Dikala seluruh insan terlelap dalam mimpi indahnya
Sunyi-nya malam berhiaskan gemerlap bintang
Menambah pesona ke-elokan
Rintihan Ibu……
Rintihan Ibu terdengar mengusik kesunyian
Keringat yang bercucuran tak terbendungkan
Dengan kesabaran dan ketakwaan
Sejuta sakit ia hadapi demi terlahir aku yang lemah
Andai kata ……
Andai kata semua pengorbanan itu tak dilakukan
Akankah aku terlahir ke dunia ?
Akankah aku menjadi seperti saat ini ?
Tak cukup…….
Tak cukup sampai disana
Setelah aku dewasa Kasihmu masih tetap menyala
Tak terlintas bosan, kesal dan lelah
Kau didik dan tuntun aku dengan ketulusanmu
Kau taburkan benih kasih sayang
Kau semaikan iman dan ketakwaan
Al-Qur’an dan Assunah menjadi pedoman
Agar aku tak salah memilih jalan
Dan kini ………
Tiba saatnya aku melangkah menuju masa depan
Menggapai mimpi .. meraih cita-cita
Iringi langkahku dengan do’a restu-mu
Nantikan aku pulang ..
Membawa kesuksesan atas perjuanganku
IBU ………..
Sekian lama engkau menantiku
Memendam rindu yang terbelenggu
Disetiap senja kau berdiri di depan pintu
Berharap aku datang menghampirimu
Tak ada keluh kesah atas Rasa sakitmu
Hanyalah ketulusan senyum-mu yang selalu kau
pancarkan
Tak kuasa …….
Tak kuasa aku
menahan tangis
Dikala kupandangi wajahnya.. tak aada lagi senyum di
bibirnya
Kini….. ia yang aku banggakan
Telah
terkujur kaku tak mungkin lagi
berbuat sesuatu
Tanpa terkecuali membelaiku
Wahai malaikatku……..
Yang membangunkaku dari lelapnya mimpi
Kehangatan cinta yang tak kau pungkiri
Tak mungkin lagi dapat ku alami
Dan takan pernah lagi terjadi
IBU ……..
Mengapa setelah apa yang kau impikan telah ku
rengkuh
Malah kau pergi tinggalkanku tuk selamanya
Maafkan aku, tak sempat membanggakanmu
Begitu banyak dosa yang kulakukan terhadapmu
Saat ini, detik ini, disini aku hanya bisa merengkuhmu dalam tangisku
IBU …………
Jasamu tiada terbalas, tiada terbeli
Tiada akhir bahkan tiada tara
Terlukis indah jasamu didalam syurga
Tangisku menjadi saksi atas rasa cintaku padamu
Oh….. Tuhan
Dengan penuh kepasrahan
Tenggelamkan Ibuku dalam samudra ampunanmu
Penjarakan ia dalam sehelai kasih sayangmu
Ku mohonn Yaa Robbbii…..
lumayan
BalasHapus