Senin, 27 Januari 2014

BINTANG HATIKU

Bintang Hatiku...
Engkau tak pernah tahu
Ada saat dimana aku menatapmu dalam diamku
Mencuri senyum manismu dalam manjaku
Menarik perhatianmu dalam candaku
Biarkanlah itu semua menjadi sebuah rahasia
Yang tersimpan selalu dalam dada

 Saat ini.. Aku memilikimu dalam hatiku
 Dalam sejuta rasa getar asmaraku
Aku tak pernah merasa kehilanganmu
Karna kedudukanmu ada disini
Dihari ini dengan sendirinya tanpa ku sadari
Mnjaga dan mnemaniku dimalam yg sunyi

Bintang hatiku....
Aku sesekali merasa tersiksa atas rasa ini
Namun aku tak tahu apa yg hrus ku katakan
Karna yg aku tahu hanyalah ... Ketakutanku
 Aku takut kau akan kecewa padaku
 Setelah kau tahu aku menyimpan rasa untukmu
 Rasa yg telah menggetarkan hatiku disaat aku bertemu denganmu.

Bintang hatiku......
Disini aku ingin menyampaikan 
suatu saat nanti, bila sosokmu tak dapat ku lupakan 
dan disaat rasa ini tak pernah hilang intikmu
Maafkan Aku
Mungkin aku terlalu mengagumimu 
Dan aku tak pernah bisa 
mengendalikan rasa ini untukmu 
Dan aku berharap engkau takkan pernah membenciku

16-03-2013

Senin, 13 Januari 2014

TEKA_TEKI CINTA

Teka-Teki CINTA

Entah kapan teka teki cinta itu kan terungkap 
Bukan tentang kenyataan yg didasari bukti 
tapi tentang fakta yg kuat oleh keyakinan hati 
Bukan tentang kebahagiaan yg terlihat oleh mata 
Tapi tentang rahasia cerita CINTA
Bukan tentang kesetiaan cinta yg buta 
Tapi tentang kata-kata yg penuh makna
Bukan  tentang berapa lama sebuah penantian 
Tapi tentang seberapa besar arti ketulusan 
Bukan tentang seberapa sering sakit hati
Tapi tentang seberapa sering mendengar janji 
Bukan pula tentang bagaimana bisa saling memiliki 
Tapi tentang bagaimana bisa saling mengerti 

Meski kitak tidak tahu siapa sesungguhnya pemilik hati ini yg hakiki ...


#Roel13..:)

Sabtu, 11 Januari 2014

STRATEGI PENIALAIAN HASIL BELAJAR UNTUK KURIKULUM 2013




STRATEGI PENIALAIAN  HASIL BELAJAR UNTUK KURIKULUM 2013

Metode penilaian
A.     Tes
1.        Tes tertulis yang berupa pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, atau essai (baik essai isian singkat maupun essai bebas).
2.       Tes kinerja :
a.      Perilaku terbatas, yang meminta peserta didik untuk menunjukan kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur secara ketat.
Contoh: peserta didik diminta menulis paragraf dengan topik yang sudah ditentukan.
b.      Perilaku meluas, yang menghendaki peserta didik untuk menunjukan kinerja lebih komprehensif dan tidak dibatasi.
Contoh: peserta didik diminta merumuskan suatu hipotesis, kemudian diminta membuat rancangan dan melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut.
B.      Non Tes
Ø  Non tes digunakan untuk menilai sikap, minat atau motivasi.
Ø  Digunakan untuk mengukur ranah efektif .
Ø  Mengunakan instrumen angket, kuisioner, penilaian diri, atau penilaian teman sejawat.
Ø  Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpresentasikan kedalam kategori benar atau salah, namun untuk mendapatkan deksripsi tentang profil sikap peserta didik.

Teknik dalam intrumen penilaian
1.        PENILAIAN UNJUK KERJA
Digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian unjuk kerja:
ü  Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
ü  Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
ü  Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
ü  Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
ü  Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.

Teknik penilaian unjuk kerja:
1.        Daftar cek
1)       Daftar cek dipilih jika unjuk kerja yang dinilai relatif sederhana, sehingga kinerja peserta didik representatif untuk diklasifikasikan menjadi dua kategorikan saja, yaatau tidak.
2)     Skala penilaian
Dilakukan apabila kinerja peserta didik cukup kompleks sehingga tidak cukup hanya diklasifikasikan menjadi dua kategori, misalnya 1,2,3.
3)     Setiap kategori harus dirumuskan deskriptornya sehingga penilai mengetahui kriteria secara akurat kapan mendapat skor 1, 2, atau 3.
4)     Daftar kategori beserta deskriptor kriterianya itu disebut rubik.

2.       PENILAIAN SIKAP
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecendrungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai eskpresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Komponen penilaian sikap:
Ø  Afektif
Ø  Kognitif
Ø  Konatif (perilaku)
Sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran:
ü  Sikap (minat) terhadap materi pelajaran.
ü  Sikap terhadap guru.
ü  Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran.
Pengembangan skala sikap dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1)       Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya. Misalnya sikap terhadap kebersihan.
2)     Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek penilaian sikap.
3)     Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala.
4)     Menentukan skala dan penskoran.
Teknik penilaian sikap:
1)       Observasi perilaku, dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusu stentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama disekolah.
2)     Pertanyaan langsung, menanyakan secara langsung mengenai sikap peserta didik berkaitan dengan sesuatu hal.
3)     Laporan pribadi, Teknik ini meminta peserta didik membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap.
Contoh lembar pengamatan sikap peserta didik

No

Nama
Sikap
Kedisiplinan
Kerjasama
Kejujuran
Tanggung jawab
1.





2.





3.






Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang santara 1 sampai dengan 5
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten;
5 = selalu konsisten.

3.       PENILAIAN PROYEK
Penilaian proyek merupakan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaiakan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk menegetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemamupuan penyelidikikan, dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian proyek:
ü  Kemapuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
ü  Relevansi
kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahamana, dan keterampilan dalam pembelajaran.
ü  Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyannya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
Teknik penilaian proyek
Penilaian proyek dilakukan dimulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.
      Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster.
      Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

4.       PENILAIAN PRODUK
Penilaian terhadap poses pembuatan dan kualitas produk. Penilaian produk meliputi penilaian kempuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni. Seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, dan plastik.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian produk:
ü  Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
ü  Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
ü  Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Teknik penilaian produk :
      cara holistik yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
      cara analitik yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua proses pengembangan.

5.       PENILAIAN PORTOFOLIO
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian portofolio:
ü  Karya peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri
ü  Saling percayaantara guru dan peserta didik
ü  Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta
ü  Milik bersama antara peserta didik dan guru
ü  Kepuasan
ü  Kesesuaian
ü  Penilaian proses dan hasil (Penilaianportofoliomenerapkanprinsipproses dan hasil. Prosesbelajar yang dinilaimisalnyadiperolehdari catatan gurutentangkinerja dan karyapesertadidik)
ü  Penilaian dan pembelajaran
Teknik penilaian portofolio, langkah-langkahnya sebagai berikut:
·         Jelaskan kepada peserta didik tentang manfaat penggunaan portofolio.
·         Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
·         Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu map atau folder.
·         Berilahtanggalpembuatan pada setiapbahaninformasiperkembanganpesertadidik.
·         Tentukan dan diskusikan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik.
·         Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.
·         Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki.
·         Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio.

Penilaian diri
Ø  Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
Ø  Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetisi kognitif, afektif, dan psikomotor.
Penilaian konpetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu matapelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu.
 Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Untuk menentukan pencapaian kompetensi tertentu, peniaian diri perlu digabung dengan teknik lain




Metode penilaian
A.     Tes
1.        Tes tertulis yang berupa pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, atau essai (baik essai isian singkat maupun essai bebas).
2.       Tes kinerja :
a.      Perilaku terbatas, yang meminta peserta didik untuk menunjukan kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur secara ketat.
Contoh: peserta didik diminta menulis paragraf dengan topik yang sudah ditentukan.
b.      Perilaku meluas, yang menghendaki peserta didik untuk menunjukan kinerja lebih komprehensif dan tidak dibatasi.
Contoh: peserta didik diminta merumuskan suatu hipotesis, kemudian diminta membuat rancangan dan melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut.
B.      Non Tes
Ø  Non tes digunakan untuk menilai sikap, minat atau motivasi.
Ø  Digunakan untuk mengukur ranah efektif .
Ø  Mengunakan instrumen angket, kuisioner, penilaian diri, atau penilaian teman sejawat.
Ø  Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpresentasikan kedalam kategori benar atau salah, namun untuk mendapatkan deksripsi tentang profil sikap peserta didik.

Teknik dalam intrumen penilaian
1.        PENILAIAN UNJUK KERJA
Digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian unjuk kerja:
ü  Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
ü  Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
ü  Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
ü  Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
ü  Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.

Teknik penilaian unjuk kerja:
1.        Daftar cek
1)       Daftar cek dipilih jika unjuk kerja yang dinilai relatif sederhana, sehingga kinerja peserta didik representatif untuk diklasifikasikan menjadi dua kategorikan saja, yaatau tidak.
2)     Skala penilaian
Dilakukan apabila kinerja peserta didik cukup kompleks sehingga tidak cukup hanya diklasifikasikan menjadi dua kategori, misalnya 1,2,3.
3)     Setiap kategori harus dirumuskan deskriptornya sehingga penilai mengetahui kriteria secara akurat kapan mendapat skor 1, 2, atau 3.
4)     Daftar kategori beserta deskriptor kriterianya itu disebut rubik.

2.       PENILAIAN SIKAP
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecendrungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai eskpresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Komponen penilaian sikap:
Ø  Afektif
Ø  Kognitif
Ø  Konatif (perilaku)
Sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran:
ü  Sikap (minat) terhadap materi pelajaran.
ü  Sikap terhadap guru.
ü  Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran.
Pengembangan skala sikap dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1)       Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya. Misalnya sikap terhadap kebersihan.
2)     Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek penilaian sikap.
3)     Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala.
4)     Menentukan skala dan penskoran.
Teknik penilaian sikap:
1)       Observasi perilaku, dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusu stentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama disekolah.
2)     Pertanyaan langsung, menanyakan secara langsung mengenai sikap peserta didik berkaitan dengan sesuatu hal.
3)     Laporan pribadi, Teknik ini meminta peserta didik membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap.
Contoh lembar pengamatan sikap peserta didik

No

Nama
Sikap
Kedisiplinan
Kerjasama
Kejujuran
Tanggung jawab
1.





2.





3.






Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang santara 1 sampai dengan 5
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten;
5 = selalu konsisten.

3.       PENILAIAN PROYEK
Penilaian proyek merupakan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaiakan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk menegetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemamupuan penyelidikikan, dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian proyek:
ü  Kemapuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
ü  Relevansi
kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahamana, dan keterampilan dalam pembelajaran.
ü  Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyannya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
Teknik penilaian proyek
Penilaian proyek dilakukan dimulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.
      Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster.
      Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

4.       PENILAIAN PRODUK
Penilaian terhadap poses pembuatan dan kualitas produk. Penilaian produk meliputi penilaian kempuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni. Seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, dan plastik.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian produk:
ü  Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
ü  Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
ü  Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Teknik penilaian produk :
      cara holistik yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
      cara analitik yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua proses pengembangan.

5.       PENILAIAN PORTOFOLIO
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian portofolio:
ü  Karya peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri
ü  Saling percayaantara guru dan peserta didik
ü  Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta
ü  Milik bersama antara peserta didik dan guru
ü  Kepuasan
ü  Kesesuaian
ü  Penilaian proses dan hasil (Penilaianportofoliomenerapkanprinsipproses dan hasil. Prosesbelajar yang dinilaimisalnyadiperolehdari catatan gurutentangkinerja dan karyapesertadidik)
ü  Penilaian dan pembelajaran
Teknik penilaian portofolio, langkah-langkahnya sebagai berikut:
·         Jelaskan kepada peserta didik tentang manfaat penggunaan portofolio.
·         Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
·         Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu map atau folder.
·         Berilahtanggalpembuatan pada setiapbahaninformasiperkembanganpesertadidik.
·         Tentukan dan diskusikan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik.
·         Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.
·         Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki.
·         Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio.

Penilaian diri
Ø  Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
Ø  Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetisi kognitif, afektif, dan psikomotor.
Penilaian konpetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu matapelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu.
 Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Untuk menentukan pencapaian kompetensi tertentu, peniaian diri perlu digabung dengan teknik lain