Rabu, 28 Oktober 2015

STRATEGI PENIALAIAN HASIL BELAJAR UNTUK KURIKULUM 2013



STRATEGI PENIALAIAN HASIL BELAJAR UNTUK KURIKULUM 2013
Metode penilaian
A. Tes
1. Tes tertulis yang berupa pilihan ganda, benar salah, menjodohkan,
atau essai (baik essai isian singkat maupun essai bebas).
2. Tes kinerja :
a. Perilaku terbatas, yang meminta peserta didik untuk menunjukan
kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur secara
ketat.
Contoh: peserta didik diminta menulis paragraf dengan topik
yang sudah ditentukan.
b. Perilaku meluas, yang menghendaki peserta didik untuk
menunjukan kinerja lebih komprehensif dan tidak dibatasi.
Contoh: peserta didik diminta merumuskan suatu hipotesis,
kemudian diminta membuat rancangan dan melakukan eksperimen
untuk menguji hipotesis tersebut.
B. Non Tes
 Non tes digunakan untuk menilai sikap, minat atau motivasi.Ø
 Digunakan untuk mengukur ranah efektif .Ø
 Mengunakan instrumen angket, kuisioner, penilaian diri, atauØ
penilaian teman sejawat.
 Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpresentasikan kedalamØ
kategori benar atau salah, namun untuk mendapatkan deksripsi
tentang profil sikap peserta didik.
Teknik dalam intrumen penilaian
1. PENILAIAN UNJUK KERJA
Digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik
melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat,
praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca
puisi/deklamasi dll.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian unjuk kerja:
 Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untukü
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
 Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerjaü
tersebut.
 Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikanü
tugas.
 Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehinggaü
semua dapat diamati.
 Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutanü
pengamatan.
Teknik penilaian unjuk kerja:
1. Daftar cek
1) Daftar cek dipilih jika unjuk kerja yang dinilai relatif sederhana,
sehingga kinerja peserta didik representatif untuk diklasifikasikan
menjadi dua kategorikan saja, ya atau tidak.
2) Skala penilaian
Dilakukan apabila kinerja peserta didik cukup kompleks sehingga
tidak cukup hanya diklasifikasikan menjadi dua kategori, misalnya
1,2,3.
3) Setiap kategori harus dirumuskan deskriptornya sehingga penilai
mengetahui kriteria secara akurat kapan mendapat skor 1, 2, atau 3.
4) Daftar kategori beserta deskriptor kriterianya itu disebut rubik.
2. PENILAIAN SIKAP
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecendrungan seseorang dalam
merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai eskpresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Komponen penilaian sikap:
 AfektifØ
 KognitifØ
 Konatif (perilaku)Ø
Sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran:
 Sikap (minat) terhadap materi pelajaran.ü
 Sikap terhadap guru.ü
 Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatuü
materi pelajaran.
Pengembangan skala sikap dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya. Misalnya
sikap terhadap kebersihan.
2) Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang
relevan dengan objek penilaian sikap.
3) Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala.
4) Menentukan skala dan penskoran.
Teknik penilaian sikap:
1) Observasi perilaku, dapat dilakukan dengan menggunakan buku
catatan khusu stentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta
didik selama disekolah.
2) Pertanyaan langsung, menanyakan secara langsung mengenai sikap
peserta didik berkaitan dengan sesuatu hal.
3) Laporan pribadi, Teknik ini meminta peserta didik membuat ulasan
yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah,
keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap.
Contoh lembar pengamatan sikap peserta didik
No Nama
Sikap
Kedisiplinan Kerjasama Kejujuran Tanggung jawab
1.
2.
3.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang santara 1 sampai dengan 5
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten;
5 = selalu konsisten.
3. PENILAIAN PROYEK
Penilaian proyek merupakan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaiakan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan, dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
menegetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemamupuan
penyelidikikan, dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata
pelajaran tertentu secara jelas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian proyek:
 Kemapuan pengelolaanü
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi
dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
 Relevansiü
kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahamana, dan keterampilan dalam pembelajaran.
 Keaslianü
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karyannya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa
petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
Teknik penilaian proyek
Penilaian proyek dilakukan dimulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai
hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan tertulis.
• Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk
poster.
• Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa
daftar cek ataupun skala penilaian.
4. PENILAIAN PRODUK
Penilaian terhadap poses pembuatan dan kualitas produk. Penilaian produk
meliputi penilaian kempuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan
seni. Seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, dan plastik.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian produk:
 Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik danü
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
 Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuanü
peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
 Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yangü
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Teknik penilaian produk :
• cara holistik yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan pada tahap appraisal.
• cara analitik yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua proses pengembangan.
5. PENILAIAN PORTOFOLIO
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta
didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian portofolio:
 Karya peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiriü
 Saling percaya antara guru dan peserta didikü
 Kerahasiaan bersama antara guru dan pesertaü
 Milik bersama antara peserta didik dan guruü
 Kepuasanü
 Kesesuaianü
 Penilaian proses dan hasil (Penilaian portofolio menerapkan prinsip prosesü
dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru
tentang kinerja dan karya peserta didik)
 Penilaian dan pembelajaranü
Teknik penilaian portofolio, langkah-langkahnya sebagai berikut:
 Jelaskan kepada peserta didik tentang manfaat penggunaan portofolio.·
 Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang·
akan dibuat.
 Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu map atau·
folder.
 Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan·
peserta didik.
 Tentukan dan diskusikan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya·
dengan para peserta didik.
 Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.·
 Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta·
didik diberi kesempatan untuk memperbaiki.
 Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio.·
Penilaian diri
 Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik dimintaØ
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
 Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetisi kognitif,Ø
afektif, dan psikomotor.
Penilaian konpetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk
menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil
belajar dari suatu matapelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas
kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk
membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek
tertentu.
Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan
kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai
kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan. Untuk menentukan pencapaian kompetensi tertentu,
peniaian diri perlu digabung dengan teknik lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar